Bisakah Menjadi Pintar Part 2

Ok sobat blogger  melanjutkan postingan sebelumnya tentang    Bisakah Menjadi Pintar Part 1 
Akhirnya ane kepikiran untuk membuat sequelnya.

 Menurut dari sumber yang ane baca  bahwa  manusia itu sebenarnya diciptakan  dalam keadaan bodoh. Tiada seorangpun di dunia ini yang terlahir dengan kemampuan/ kepintaran intelegensia tinggi ( Kecuali para nabi dan rasul ) secara alami.

Semua itu membutuhkan proses yang tidak singkat bahkan cenderung lama. Ketika pertama kali anak lahir ke dunia ia tidak mengetahui apa-apa yang ada di dunia. Jangankan untuk bicara berkedippun terasa susah baginya.

Yah itulah segelintir kejadian yang membuktikan bahwa manusia itu terlahir dalam keadaan bodoh. Namun terlepas dari semua hal itu allah telah memberikan kapasitas atau kemampuan bagi manusia untuk merubah keadaan tersebut.

Ada 2 jenis takdir yang ada di dunia ini yaitu :

1. Takdir Muallaq = Takdir yang dapat dirubah seperti kepintaran, ketampanan, kekayaan, dll.

2. Takdir Mubrom = Takdir yang tidak dapat dirubah seperti kematian, jodoh dll.


Akan tetapi hal yang akan saya tekankan disini adalah tentang kepintaran itu sendiri. Memang pada kenyataannya banyak orang yang telah berusaha sedemikian kerasnya tetapi tetap tidak menghasilkan apa-apa.

Itu semua karena kerja keras yang tidak ditunjang dengan faktor pendukung itu sendiri. Sebagai contoh :  Novi adalah seorang siswi sd, suatu ketika ia menemukan sebuah buku yang berisikan materi kelas SMA. Karena ia penasaran iapun mencoba untuk mempelajarinya. Tapi sekeras apapun dirinya menghafal materi tersebut, tetap tidak menghasilkan apa yang ia maksud.

Dalam contoh di atas kita dapat menyimpulkan bahwa, kepintaran itu tidak bisa didapatkan dengan instan, butuh sebuah proses yang panjang dalam mendapatkannya. Bahkan untuk seorang yang jenius sekalipun seperti Moshe kai Cavallin yang lulus kuliah dengan IPK 4.00 dalam usia 11 tahun pun mengalami apa yang namanya sebuah proses panjang.

Ya meskipun banyak faktor lain yang mempengaruhi seperti:

1. Keturunan Genetik :

Ini merupakan faktor yang bisa dibilang sangat mempengaruhi kepintaran seseorang. Seperti halnya orang yang mempunyai silsilah atau keturunan autis biasanya akan  mempunyai anak yang autis juga, meskipun kadang tidak terjadi. Juga dalam kasus Moshe kai Cavallin dapat kita lihat bahwa orang tua yang pintar biasanya menghasilkan anak yang pintar juga. Tapi sudah tidak aneh kalau orang tuanya pintar menghasilkan anak yang  pintar juga. Yang aneh itu kalau orang tuanya bodoh tapi anaknya pintar. Inilah yang patut dicontoh. kalau peribahasa  bilang " ayam melahirkan ( lebih tepatnyanya sih bertelur) merak"

2. Lingkungan :

  Faktor yang cukup riskan kalau menurut saya. Memang lingkungan merupakan salah satu  faktor pembentuk kepribadian seseorang. Semisal orang yang bergaul dengan penjahat cenderung  melakukan kejahatan pula, Seseorang yang bergaul dengan orang baik cenderung menjadi orang baik juga.

3. Kebiasaan :

Nah Inilah faktor yang semestinya dapat dilakukan oleh siapapun. Seperti pepatah "Bisa karena Biasa ". Ibarat anak kecil ketika ia pertama kali bisa bisa berdiri, akan senantiasa terus melakukan hal tersebut meskipun nantinya ia tahu akan terjatuh. Namun karena kesanggupanya ini sehingga ia bisa berdiri bahkan berjalan karena kebiasaannya itu. Itulah hal yang patut kita contoh dari seorang bocah. Intinya jangan takut untuk mencoba sesuatu karena takut gagal, tapi cobalah sesuatu itu untuk berhasil.

4. Doa :

Faktor yang satu ini bisa dibilang kontroversial ( pro-kontra). kenapa demikian, karena kebanyakan orang mempersepsikan bahwa tidak cukup dengan doa kita bisa menggapai apa yang kita inginkan. butuh suatu perjuangan dan kerja keras yang panjang untuk mencapai sesuatu yang kita inginkan termasuk kepintaran. malahan banyak yang tidak berdoa toh pintar-pintar.  memang ada benarnya juga, sayapun tidak akan membantah pernyataan ini. akan tetapi dengan berdoa kita bisa menambah keyakinan atau keteguhan dalam apa yang kita maksudi/ingini. dengan demikian kalau saya simpulkan bahwa  dengan bekerja keras saja sudah terlihat hasilnya apalagi ditambah doa. kebanyakan orang normal pasti ingin hasil yang paling baik kan?. oleh karena itu berdoalah dengan ditunjang usaha yang maksimal.

5. Mindset : 

Mindset sendiri secara harfiah bisa diartikan sebagai pola fikir. namun pola fikir seperti apa? menurut beberapa buku motivasi yang telah saya baca kalau kita tarik garis besarnya."Mindset merupakan sekumpulan pikiran yang terjadi berkali-kali di berbagai tempat dan waktu serta diperkuat dengan keyakinan yang dapat dipastikan di setiap tempat dan waktu yang sama".

kita ambil contoh percakapan berikut :
 Mail : Sep kenapa setiap musim hujan gue selalu sakit pilek ya?
 Isep : Sejak kapan ente ngerasain hal itu?
Mail : Hampir 7 tahunan lah.
Isep : Berarti sebelum itu ente baik-baik aja kan?
Mail :........ iya juga sih.!
Isep : Ente inget ga prosesnya bijimane sampe kejadian pilek ntu?
Mail : Gak tau juga sih. yang jelas kalau udah olahraga kan cape, pasti keringetan. ya kamu tahu sendirikan kalau musim hujan hawanya dingin. ya uda deh pilek.


dari percakapan diatas ada beberapa aspek yang bisa kita jadikan acuan yaitu:

• Setiap musim hujan. kata ini merupakan kepastian
• Pilek, merupakan kepastian penyakit
• Keringat yang terkena hawa dingin musim hujan. merupakan kepastian penyebab

• ya udah deh pilek. nah ini juga kalau kita simpulkan merupakan akibat kepastian yang ditunjukan.

Menilik dari acuan aspek di atas dan pengertian Mindset sendiri. "Bahwa pemikiran yang diulang-ulang ditambah dengan keyakinan yang dapat dipastikan dapat membuat sesuatu yang telah kita ketahui terjadi maka akan terjadi". Artinya apa? ketika kita tahu obat itu bisa menyembuhkan dan didukung oleh penelitian yang pasti atau akurat, kemungkinan kita untuk sembuhpun akan bertambah besar. Makanya terapkanlah Mindset kita dalam hal kebaikan seperti halnya kepintaran.

Nah itulah beberapa hal yang bisa ane kemukakan mengenai bisakah menjadi pintar part2. Penulis menyadari banyak sekali kekurangan dalam penyajian artikel. Oleh karenanya kritik dan saran sangat membantu penulis apabila pembaca merasa artikel ini bermanfaat.

tag: bagaimana menjadi pintar, bisakah menjadi pintar, kiat pintar, tips pintar, cara menjadi pintar, trik pintar,belajar pintar.